zidan maulana
Thursday, January 23, 2025
Thursday, January 16, 2025
Kebakaran Kandang Ayam di Cianjur Sebabkan Ribuan Ayam Mati Terpanggang
KABARCIANJUR - Sedikitnya 11.000 ekor ayam broiler mati terpanggang akibat kebakaran yang menghanguskan kandang ayam di Kampung Cipicung RT 01/RW 02, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Minggu (5/1/2024) malam sekitar pukul 20.15 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam pristiwa kebakaran tersebut. Hanya saja pemilik peternakan mengalami kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Komandan Regu Pos 1 Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur, Yusep Yuswandi, mengatakan, pihaknya menerima laporan pada pukul 20.15 WIB dan langsung menuju ke tempat kejadian kebakaran (TKK).
Tiga unit truk pemadam kebakaran (firetruck) kami terjunkan dengan personel ada 30 orang, termasuk TNI-Polri, relawan dari Redkar, dan potensi lainnya," ungkap Yusep.
Yusep menyebut, dari total 500 meter persegi lahan peternakan, hanya sekitar 100 meter persegi yang habis terbakar.
"Saat tiba dilokasi kami berupaya melokalisir sumber apai agar tidak merembet ke bangunan lainnya. Upaya kami berhasil meski satu blok kandang ayam ludes terbakar," ujarnya.
AROGANSI TRUMP DAN PERANG NARASI DALAM KONFLIK GLOBAL
Konflik global yang terus memanas kian menunjukkan bagaimana retorika para pemimpin dunia membentuk arah sejarah, baik melalui ancaman langsung maupun permainan narasi yang kompleks.
Salah satu pernyataan kontroversial yang mencuat baru-baru ini adalah ancaman Donald Trump, Presiden terpilih Amerika Serikat, yang menyebut bahwa "neraka" akan terjadi di Timur Tengah jika HAMAS tidak segera membebaskan sandera Israel sebelum pelantikannya sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025.
Ancaman ini tidak hanya menggambarkan eskalasi tajam dalam konflik Timur Tengah, tetapi juga mencerminkan usaha Trump untuk menegaskan kembali dominasi geopolitik Amerika Serikat di tengah tekanan internasional.
Pernyataan tersebut memperlihatkan bagaimana retorika kekuasaan digunakan untuk mengukuhkan posisi hegemonik AS, yang mengorbankan prinsip keadilan global dan penderitaan rakyat Palestina.
Di sisi lain, Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebelumnya telah membuat pernyataan keras dalam konteks pembelaannya terhadap perjuangan Palestina. Putin memperingatkan bahwa sebelum dunia Islam bangkit di bawah Imam Mahdi, Rusia akan memastikan bahwa barat lebih dahulu merasakan "kiamat."
Pernyataan ini tidak hanya menyoroti posisi Rusia sebagai penantang hegemoni barat, tetapi juga menggambarkan dimensi spiritual dan eskatologis dari konflik global ini.
Artikel ini mengupas bagaimana retorika Trump dan Putin menjadi simbol dari perang narasi yang lebih besar, melibatkan dimensi geopolitik, ideologis, hingga teologis. Melalui perspektif ini, konflik Timur Tengah tidak hanya dipahami sebagai perseteruan kekuatan politik semata, tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan sejarah dunia menuju transformasi besar yang telah lama dinubuatkan dalam tradisi Islam.
Ancaman Trump menggambarkan pendekatan agresif AS terhadap HAMAS, memperdalam ketegangan yang telah melanda Gaza. Di sisi lain, HAMAS memanfaatkan sandera sebagai alat untuk mendesak AS dan sekutunya agar menghentikan pendudukan brutal di Palestina.
Situasi ini memunculkan gambaran bahwa AS, dengan dukungan Zionisme, lebih mengutamakan kepentingan geopolitik dibandingkan penderitaan rakyat Palestina.
Namun, ancaman dari Barat tidak berdiri sendiri. Vladimir Putin, Presiden Rusia, sebelumnya telah mengeluarkan peringatan yang sama kerasnya kepada dunia barat: “Sebelum Imam Mahdi murka dan umat Islam bangkit, Rusia akan memastikan barat merasakan ‘kiamat’ terlebih dahulu.”
Pernyataan ini menunjukkan posisi Rusia sebagai kekuatan tandingan terhadap dominasi barat, sekaligus menegaskan solidaritas Rusia terhadap perjuangan Palestina.
Dimensi Eskatologis di Balik Perang Narasi
Secara konvensional, konflik Timur Tengah lebih dipahami melalui kerangka geopolitik. Tetapi dalam tradisi Islam, peristiwa-peristiwa ini memiliki dimensi eskatologis yang mendalam. Eskatologi Islam memandang eskalasi konflik besar yang sedang terjadi, sebagai bagian dari jalan menuju Malhamah Kubra atau perang besar yang akan mengakhiri tirani global.
Di balik retorika keras Trump dan Putin, terdapat perang narasi yang lebih besar: persaingan ideologis, politik, dan teologis antara dua kutub kekuatan dunia. Trump menggunakan narasinya untuk menunjukkan AS sebagai penguasa dominasi global, sementara Putin menegaskan posisinya sebagai pelindung nilai-nilai yang menentang imperialisme barat.
Narasi Trump menargetkan pendukung Zionisme di dalam dan luar negeri, mempertegas AS sebagai “polisi dunia.” Sebaliknya, Putin membangun narasi yang menantang hegemoni barat yang menarik simpati dari negara-negara yang merasa terpinggirkan oleh imperialisme global. Dengan meningkatnya kekuatan aliansi seperti BRICS, narasi Putin semakin relevan bagi banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dalam konteks ini, kebakaran besar di Los Angeles, yang bertepatan dengan pernyataan arogan Trump, dalam sudut pandang teologi dilihat sebagai peringatan Ilahi terhadap kesombongan manusia, mengingatkan kita pada kehancuran umat-umat terdahulu yang menentang kebenaran.
Fenomena ini juga mencerminkan bagaimana sejarah dunia tidak bergerak secara acak, melainkan menuju puncak tertentu yang telah dinubuatkan, di mana kebenaran dan keadilan universal ditegakkan.
Kesimpulan
Sejarah menunjukkan bahwa arogansi kekuasaan akan berakhir pada kehancuran. Ancaman Trump tentang “neraka di Timur Tengah” tidak hanya menggarisbawahi ambisi tiranik, tetapi juga menjadi simbol kehancuran global yang diakibatkan oleh keserakahan dan ketidakadilan.
Ibarat tiran Fir'aun, semakin keras ia menindas kaum Nabi Musa dan semakin kencang ia mengejar Musa, semakin dekat pula ia pada takdir kehancurannya. Semakin keras mereka menindas rakyat Palestina, semakin dekat pula mereka pada takdir kehancurannya.
-
Konflik global yang terus memanas kian menunjukkan bagaimana retorika para pemimpin dunia membentuk arah sejarah, baik melalui ancaman lan...
-
KABARCIANJUR - Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Suryasari di Kampung Cikaret Girang, Desa Limbangansari, Kecamatan/Kabupaten Cianju...